PEMERIKSAAN
– I
I.
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 10 Maret 2015
II.
Judul praktikum : Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb)
III.
Tujuan praktikum : Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam
darah pasien
IV.
Landasan teori :
Hemoglobin merupakan molekul yang
terdiri dari 4 kandungan Haem( berisi zat besi) dan 4 rantai globin (alfa,
beta, gama dan delta), berada di dalam eritrosit dan bertugas utama untuk
mengangkut oksigen (O2). Struktur Hb dinyatakan dengan menyebut
jumlah dan jenis rantai globin yang ada. Terdapat 141 molekul asam amino pada
rantai alfa dan 146 molekul asam amino pada rantai beta, gama dan delta. (
Sutedjo, 2006)
Struktur Hb tertidiri atas 2 unsur
utama, yaitu:
1.
Besi yang mengandung pigmen Hem
2.
Protein globin. Sama halnya jenis
protein lain, globin mempunyai rantai panjang dari asam amino
Hemoglobin
memiliki berat molekul yaitu 68 kilo dalton. Tiap molekul Hb terdiri dari 4
gugus Hem dan 1 gugus globin. 1 gugus globin terdiri dari 2 pasang rantai
polipeptida. Rantai polipeptida merupakan rangkaian asam amino. Hb memenuhi
seluruh eritrosit dan keberadaannya menentukan morfologi maupun kelenturan
eritrosit. (Herawati, dkk. 2000)
Hemoglobin
adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan conjugated protein.
Adanya Fe ini menyebabkan warna darah merah, bersama-sama dengan eritrosit Hb
dengan CO2 menjadi karboxyhemoglobin dan warnanya merah tua. Fungsi
Hb, diantaranya:
1.
Mengambil oksigen (O2) dari
paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai
sebagai bahan bakar.
2.
Mengatur pertukaran oksigen (O2)
dengan karbon dioksida (CO2) di dalam jaringan-jaringan tubuh.
3.
Membawa CO2 dari
jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang.
(Tim
Penyusun, 1989)
Proses
pembentukan Hemoglobin:
Sintesis hemoglobin terjadi
selama proses eritropoiesis, sehingga pematangan
eritrosit akan mempengaruhi fungsi Hemoglobin. Bahan pembentuk Hem adalah
glisin, suksinil Ko-A, dan piridoksin dengan pertolongan enzim-enzim δ ALA ( Amino
Levulinic Acid).
Pembentukan
cincin tetra pirol menjadi protoporfirin

Heme
dibentuk di mitokondria
1. Pembuatan
rantai polipeptida menjadi globin, dibentuk di ribosom
2.
Rantai
globin membentuk tetramer yang ada dalam keadaan normal terdiri dari 2 pasang
rantai globin yang berbeda, kemudian bergabung dengan 1 gugus Hem.
( Herawati, dkk.
2000)
Jenis-jeni hemoglobin, yaitu :
1. HBF(Fetal),
terdapat dalam eritrosit janin, dibentuk setelah janin berusia 6 minggu
kehamilan, dan < 2 % pada umur bayi > 1 tahun
2. HBA(Adult),
terdapat pada eritrosit orang dewasa dan pada bayi usia 6 bulan terdapat 80-90
% HBA.
3.
HBS(Sel
sabit), yaitu Hb abnormal yang paling berat dari jenis Hb lainnya.
(Sutedjo, 2000)
Peningkatan Hb terdapat pada
pasien dehidrasi, polisitemia, penyakit paru obstruktif menahun(COPD), gagal
jantung kongesti dan luka bakar hebat. Obat yang dapat meningkatkan hasil
pemeriksaan Hb adalah metil dopa dan gentamicin.
Penurunsn Hb terdapat pada
penderita: Anemia, kanker, penyakit ginjal, pemberian cairan intra vena
berlebihan, dan penyakit Hodkins. Dapat jug disebabkan oleh obat-obatan
misalnya antibiotika, aspirin, antineoplastik(obat kanker), sulfonamida dan
lain-lain. ( Sutedjo, 2006)
Kelainan hemoglobin dapat
disebabkan oleh :
1. Sintesis
hemoglobin abnormal
2. Menurunnya
kecepatan sintesis rantai globin α atau β yang normal ( talasemia α dan β)
Kelainan yang paling penting
secara klinik adalah anemia sel sabit, hemoglobin (Hb) C, D dan E juga sering
ditemukan dan seperti Hb s, merupakan substitusi pada rantai β. Hb tak stabil
jarang ditemukan dan menyebabkan anemia hemolitik kronik. Hb abnormal juga
dapat menyebabkan polisitemia(familial) atau methemoglobinemia kongenital.
Talasemia adalah sekelompok kelainan genetik yang heterogen, disebabkan oleh
menurunnya kecepatan sintesis rantai α atau β. ( Hoffbrand, 2006)
Anemia adalah suatu kondisi
dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari nilai normal. Cara
pencegahan anemia adalah dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung Fe
dan vitamin C.
Cara-cara penetapan hemoglobin:
1. Cara
Tallquist, hanya mendapat kesan kadar Hb saja, kecuali tidak ada
hemoglobinometer baru dapat dipakai.
2. Cara
Sahli, kesalahan biasanya kira-kira 10 %. Kelemahannya berdasarkan kenyataan
bahwa hematin-asam bukanlah larutan sejati dan alat hemoglobinometer susah di
standarkan.
3. Dengan
kupersulfat B. D 1.005, dipakai hanya untuk menetapkan kadar Hb dari donor yang
diperlukan untuk transfusi darah.
4. Cara
photo-elektrik kalorimeter, kita mendapatkan kadar Hb lebih teliti. Cara
penetapan metode ini, diantaranya:
a. Cara Cyanmethomoglobin
b. Cara
Oxyhemoglobin
c. Cara
alkali-hematin
(Tim
Penyusun, 1989)
V.
Pemeriksaan
V.1.
Pra Analitik
a. Persiapan
pasien : tidak ada persiapan khusus
b. Persiapan
sampel : Darah EDTA
c. Metode
: Sahli
d. Prinsip :

e. Alat
dan Bahan
1. Alat
yang digunakan
a. 1
set alat Haemometer
b. Pipet
tetes
c. Rak
tabung
d. Tabung
antikoagulan
e. Tourniquet
2. Bahan
yang digunakan
a. Alkohol
70 %
b. Aquadest
c. EDTA
d. Kapas
e. Sampel
darah vena
f. Spoit
3 mL
V.2.
Analitik
Prosedur
kerja
1. Disiapkan
alat dan bahan
2. Dimasukkan
HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer sampai tanda garis 2
3. Dihisap
darah dengan pipet Hb sampai tanda 20 µL
4. Dibersihkan
darah yang melekat pada luar ujung pipet
5. Dialirkan
darah dari pipet ke dalam dasar tabung pengencer (jangan sampai ada gelembung
udara)
6. Dihisap
kembali isi tabung ke dalam pipet lalu dikeluarkan lagi( hal ini dilakukan 2
sampai 3 kali agar sisa-sisa darah terbilas)
7. Diletakkan
tabung Hb pada komparator, didiamkan selama 1-3 menit
8. Ditambahkan
aquadest tetes demi tetes sambil diaduk isi tabung hingga diperoleh warna yang
sama pada standar alat(komparator)
V.3.
Pasca Analitik
a. Nilai
rujukan
Perempuan
: 12-16 gr/dL
Laki-laki : 14-18 gr/dL
b. Hasil
pemeriksaan
Nama
pasien : Mendi indriani
Usia
: 17 th
Jenis
kelamin : perempuan
Kadar
Hb : 12 gr/dL
VI.
Kesimpulan
Dari praktikum yang telah
dilakukan, diperoleh hasil kadar hb pada pasien atas nama Mendi Indriani yaitu
12 gr/dL. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kadar Hb dalam darah pasien
masih dalam keadaan normal dimana nilai rujukan kadar Hb untuk perempuan adalah
12-16 gr/dL.
Daftar
Pustaka
Herawati,
dkk. 2000. Penuntun Patologi Klinik Hematologi. Biro Publikasi. Fakultas
Kedokteran Ukrida.
Hoffbrand,
2006. Kapita Selekta Hematologi edisi 6. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Sutedjo
Aryo, 2006. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Pemeriksaan Laboratorium
Edisi Revisi. Amara Books. Yogyakarta
Tim
penyusun, 1989. Hematologi. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen
Kesehatan RI.
Permisi, izin salin sebagian tulisannya untuk tugas kuliah ya. Terimakasih banyak.
BalasHapus